Search

10.11.19

Pelarian Jiwa



Hujan, kopi, musik, laptop.

4 hal yang paling aku suka.  Mereka adalah pintu masuk jiwaku yang ga pernah dimasuki oleh orang lain selain aku.  Aku bisa bersuara sesuka hatiku.  Di saat-saat tertentu aku bertemu penjaga hatiku disana. Dan aku bisa menumpahkan semuanya tanpa aku ragu dan takut.

Bagiku, hujan adalah benteng yang membuatku aman dalam tempat persembunyianku. Kopi dan musik adalah penenang jiwaku.  Laptop adalah saksi bisuku, di mana semua hati dan perasaanku tercurah dan keluar.

Perasaan memang mudah berubah seperti roller coaster.  Dan entah kenapa aku menikmatinya.  Aku merasa menjadi diriku sendiri yang sebenarnya.  Aku suka menangis, dan setiap butir air yang jatuh dan menetes memiliki berjuta makna yang tidak bisa digantikan dengan kata-kata.  Aku tau, terkadang tidak ada alasan yang cukup logis mengapa aku menangis.  Tapi itu memberikan hatiku kelegaan dan kosong lagi.  Untuk siap diisi lagi dengan hal-hal baru.  Aku meninggalkannya di sana, karena aku tidak merasa perlu menyimpannya lagi.

Memiliki cinta terkadang tidak selalu membuat kita merasa utuh menjadi diri kita yang sebenarnya.  Dan aku merasa menjadi diriku sendiri saat aku tidak bersama dirinya.  Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik yang dia inginkan di depannya, karena aku ingin menjadi yang terbaik baginya.  Namun di saat aku lelah, aku bersembunyi ke tempat pelarianku dan menangis di sana. 

Namun aku tau, pengorbananku tidak pernah sia-sia.  Aku ingin mencapai mimpiku bersamanya.  Menjadi orang yang paling bisa dia andalkan.  Menjadi yang terbaik yang dia banggakan.  Seberapa keras aku berjuang, aku akan mengejarnya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.