Dunia Rasa
ketika hati bersuara...
Search
30.9.22
Manusia
23.7.20
Terima Kasih
Lembang, 25 Juni 2003
Hari itu
Saat pertama kali kita berjabat tangan.
Tanpa kesan berarti aku menatap dan tersenyum untukmu.
Waktu berputar
Membawa kita pada berpuluh-puluh kali pertemuan
Dan ratusan cerita serta gelak tawa
Hingga suatu hari kamu melangkah mundur
Membuat sebuah tanda Tanya besar yang tak kumengerti
Ada jarak yang tak dapat kuseberangi
Waktu bergulir lagi
Hingga aku menemukan seorang yang lain
Yang membuatku hari-hariku indah
Namun tak lama…
karena aku memilih untuk melepaskannya
dia bukan bahagiaku yang sesungguhnya
akhirnya kusadari,
kamu mendekat lagi
yang ternyata telah menyimpan rasa itu
dari sejak pertemuan pertama kita
hingga akhirnya kita di titik ini
aku tak pernah menyangka
bahwa kamu akan menjadi sepenting ini
kamu, yang menggendong anak-anakku untuk pertama kalinya
kamu, yang akan berjalan di sebelahku hingga hari terakhir kita
terima kasih telah memilihku
di antara ribuan wanita yang jauh lebih baik dari aku
terima kasih telah menungguku
di masa penantian panjangmu
terima kasih telah sabar menghadapi kekuranganku
dan tetap mengasihi aku.
16.4.20
Just Between You and Me
Perih
Sakit
Luka
Merasa bodoh
Merasa gagal
Aku benci rasa ini!
Hidup memang kejam
Hidup memang keras
Tak akan ada yang peduli air matamu
Percuma
Jadilah setegar baja
Lindungi hati rapuhmu
Tak ada tempat untuk si cengeng
Jangan harap ada yang mengerti dirimu.
Ayo bangkit lagi.
Tak ada waktu untuk mengerang kesakitan
Tak ada guna untuk meresapi perihmu
Berlari lagi.
Pangeranmu tak akan pernah datang menolongmu.
Ia tidak akan menggendongmu
apalagi mengelus kepalamu
Kamu harus berdiri dengan kakimu sendiri.
Ini hanya antara aku dan Tuhan
sang pembuat hati rapuhku
sang pelatih hatiku
Dia tetap berdiri di sampingku
tapi Dia membiarkan aku berdiri sendiri
Dan menyaksikanku berlari lagi
Tak dapatkah aku diam sejenak Tuhan?
Tak dapatkah aku kumpulkan dulu lagi kekuatanku?
sebelum akhirnya berlari lagi.
Tidak.
Kalau aku diam, aku akan berhenti
dan tak berlari lagi.
hanya antara aku dan Tuhan
Kalau begitu, berjanjilah.
Asal Kau tetap ada di sampingku
Kurasa aku tak butuh pangeranku lagi.
7.12.19
Rindu Kamu
Perih
10.11.19
Saat Mengasihimu Menjadi Sulit
Rindu
Aku di sini.
Kamu di sana.
Menertawakan batas ruang sunyi yang tak pernah bisa kita lewati.
Menyusur tepi waktu yang tak pernah bertemu satu dengan yang lainnya.
Kamu.
Tak perlu tahu berapa butir rinduku yang jatuh membasahi pipi.
Hanya aku dan sepiku.
Kapankah dapat kurasakan lagi hangatnya hatimu.
Yang pernah menggenggam erat memelukku.
Di manakah lagi pertemuan tiada akhir.
Saat kita saling berbagi lebih dari sekedar kata dan cerita.
Kumohon, jangan pernah lelah.
Aku di sini menantimu.
Mengingat bahwa tetes peluhku akan menjadi setitik harapan.
Tetaplah berlari.
Aku menunggumu di garis akhir.
Dan raihlah bahagia.
Pelarian Jiwa
Ketika Aku Dan Kamu Menjadi Kita
Ketika beranjak dewasa, setiap ada pria yang mendekatiku, hati kecilku berkata, "Mungkin dia.". Lalu kemudian kita berteman. Dan aku diberikan kesempatan mengenal lebih dalam seperti apa mereka. Terkadang aku bertemu dengan pria yang romantis seperti pangeran dalam mimpiku, namun ia terlalu sensitif. Jadi aku menjauhinya. Aku juga pernah bertemu dengan pria pemimpin seperti yang kukagumi, namun ternyata rasa cintaku tak ada di sana. Ada juga pria yang sangat nyaman untuk aku berbagi, namun tidak ada chemistry apapun yang terjadi di antara kita.
Sampai aku bertemu kamu. Pria phlegmatis yang sangat simpel, easy going, dan cuek, dan periang. Sama sekali bukanlah lelaki dalam daftar idealismeku. Namun justru Tuhan menumbuhkan rasa cinta dalam hati kita berdua. Bukan dalam semalam rasa itu tumbuh, namun butuh tujuh tahun untukku hingga aku merasakannya.
Sejak kali pertama kita bertemu, aku tidak menyangka pertemuan itu begitu penting hingga akhirnya kamu menjadi sepenting ini sekarang. Pertanyaanku terjawab sudah. Ternyata kamu yang akan menjadi teman hidupku hingga akhir usia nanti. Ternyata kamu yang akan aku lihat pertama setiap bangun pagi. Ternyata aku yang diberikan kesempatan untuk merawatmu saat sudah tua nanti.
Bagiku sekarang, bahagiamu adalah hidupku. Setiap detak jantungmu adalah detik berharga untukku. Setiap nafas hidupmu adalah yang selalu kusyukuri dalam hari-hariku. Tidak pernah aku menyangka bahwa cinta adalah sebuah kekuatan yang mengubah kehidupan seseorang. Cinta mengubur egoku dan membuatku memberikan yang terbaik kepada orang yang kucintai.
Ternyata cinta tidak datang saat aku mencarinya. Ia datang saat aku siap. Ia datang saat aku sedang sibuk mengembangkan kehidupanku menjadi lebih baik. Aku bertemu saat ia juga sedang mempersiapkan hidupnya. Hingga pada saatnya kita bertemu di sebuah titik pertemuan, kita siap untuk saling bergandeng tangan dan berjalan bersebelahan menuju satu titik yang sama: masa depan.
Ketika aku, dan kamu... Menjadi kita.
Berbeda
Namun aku juga tau bahwa kita sama-sama saling mengasihi.
Hanya dengan cara yang berbeda.
Selama ini, aku salah.
Selalu memaksa mengungkapkan cinta dengan caraku.
Dan menuntut kamu mengungkapkannya dengan caraku pula.
Lalu kemudian aku memaksa diriku untuk mengungkapkan cintaku dengan caramu.
Hingga di satu titik, aku merasa tercengang dan tidak lagi mengenali siapa diriku.
Aku menjadi bukan diriku lagi.
Aku lelah. Dan aku merasa memakai topengku setiap hari.
Di sudut hati kecilku, harapan bertemu sisi melankolismu tetap tersimpan rapi di sana.
Siapa tahu, suatu hari nanti Tuhan mengabulkan keinginanku yang terakhir sebelum aku menutup mata.
Aku ingin menjadi diriku sendiri.
Dan bisakah aku mencintaimu dengan caraku sendiri,
tanpa harus menuntutmu membalas ungkapan itu.
Persetan dengan caraku, atau caramu.
Jika aku harus memilih antara mencintai atau dicintai,
biarkan aku belajar membuang egoku dan memilih untuk mencintai daripada dicintai.
Izinkan aku menjadi diriku yang dulu.
Yang mencintaimu dengan segala usaha dan kekuatanku, sepenuh hatiku, seluruh jiwa dan raga yang kuhabiskan untukmu.
Promise
You are the strongest man I've ever known.
Kamu adalah batu karang yang tetap tegak berdiri ketika ombak menghempasmu kencang.
Kamu adalah pohon yang kokoh tak bergeming ketika angin kencang menghadang.
Walaupun memang bukan karena kekuatanmu, namun aku bersyukur bahwa Tuhan masih memegang tanganmu.
Satu hal yang tidak pernah aku ragukan.
Bahwa tidak ada satu tetes airpun yang berani jatuh jika Tuhan tidak menghendakinya.
Walaupun mungkin puzzle teka teki ini belum kita temukan, namun aku tetap mau menggantungkan harapku padaNya.
Suatu hari nanti kita akan bergandeng tangan di atas bukit sambil tersenyum melihat keindahannya saat matahari sore mulai terbenam.
Tetaplah menjadi seperti lelakiku yang pernah dan selalu kukenal.
Karena kamulah inspirasiku untuk tetap berdiri di sampingmu apapun yang terjadi.
Kamulah yang membuat aku tetap tegak berdiri di sebelahmu hingga hari ini.
Kamu adalah alasanku tetap kuat dan terus maju.
Jangan pernah kehilangan harapan.
Karena setiap detik hidupmu adalah harapan bagiku.
Jika harapanmu lenyap, maka hidupku pun akan lenyap.
I can't help you much.
It is too bad that I can't give you the solution and just holding your hands with faith and hope.
Yang bisa aku lakukan hanya doa, dan sebuah janji untuk terus memegang tanganmu, mengikutimu melangkah kemanapun kamu pergi.
Setiap detak jantungmu adalah nafas hidupku.
Kamu, yang kusayangi dengan segenap hatiku.
Jangan pernah lepaskan aku, apapun yang terjadi.
Topeng
Tidak dapat aku sangkal, bahwa sebagus apapun topeng yang aku kenakan, diriku yang sebenarnya tidak seperti itu. Dan seringkali aku lelah dan ingin melepas topengku sesaat. Itu hanya bisa kulakukan di tempat persembunyianku. Dan mencurahkan semua kebohonganku tentang diriku sendiri hanya kepada Tuhan.
Bukan tanpa alasan jika aku akhirnya menikah dengan seorang yang kebalikan denganku. Aku tau ini Tuhan. Mungkin Tuhan ingin membentuk aku. Namun pada kenyataannya tidak semudah itu mengubahnya. Yang bisa kulakukan hanya mengenakan topeng itu dan melepasnya sejenak ketika aku merasa lelah.
Aku takut. Takut sekali. Ketika seseorang yang selalu kuharapkan dalam imajinasiku itu datang ke tempat persembunyianku, dan melihatku saat aku melepaskan topengku. Aku tau, kelemahanku akan dengan mudah kuserahkan padanya.
Ya Tuhan, Kau yang paling tau kelemahanku. Jangan pertemukan aku dengannya. Biarkan dia hanya ada dalam anganku selamanya. Aku tau aku sudah memilih, dan aku percaya aku memilih yang terbaik. Karena Tuhan yang memberikannya untuk aku.
Apakah salahku, Tuhan, jika aku mendambakan romantisme? Apakah aku salah, jika aku belum bisa mengubahnya.
Andai aku bisa, tapi aku pun belum rela. Aku menyukainya. Dan aku tidak mau mengubahnya. Apakah aku perlu mengubahnya? Atau menjadi diriku sendiri tanpa harus lagi mengenakan topeng itu?
Mengapa aku merasa seperti ini? Dan mengapa Engkau mengizinkannya?
Tidak Tuhan, jangan... jangan sampai aku bertemu dia. Aku tidak siap. Dan aku tidak mau kehilangan kebahagiaanku saat ini. Aku mengasihinya. Dan aku tau dia juga mengasihiku. Walaupun dengan caranya sendiri, bukan seperti yang aku harapkan. Tapi aku tau, dan aku menyimpannya dalam hatiku.
Walau sakit rasanya, ketika aku ingin mengungkapkannya untuknya, tapi tidak bisa. Hanya dapat kusimpan sendiri. Dan hanya bisa menjadi angan-angan.
Aku tau, seperti aku ingin melepas topengku, aku tidak ingin dia memakai topengnya di depanku. Karena aku tau rasanya bagaimana harus menggunakan topeng itu setiap hari. Walaupun aku berharap dia bisa berubah dan keajaiban cinta terjadi. Tapi aku sadar, kalau sampai aku menutup mataku pun dia tidak bisa menjadi seperti harapku, aku akan tetap mengasihi dan mencintainya dengan seluruh ragaku.
Aku Adalah Aku
Yang selalu menangis bersama hujan.
Aku adalah aku.
Seperti pelangi yang jatuh dan mencari keutuhan hatinya.
Aku adalah aku.
Bintang kecil yang berusaha menerangi kegelapan malam.
Aku adalah aku.
Berusaha menjadi cinta yang menjadi alasan seseorang tersenyum.
Aku adalah aku.
Berlari dan bersembunyi di tempat pelarianku.
Cinta.
Tak pernah padam di hatiku.
Walau tak pernah kutunjukkan padamu.
Biarkan aku jadi seperti angin.
Sehingga kamu bisa merasakannya.
Merasuk hingga masuk dalam jiwamu.
Dan bernaung dalam ragamu.
Kesunyian adalah temanku.
Dan keheningan adalah tempat peresembunyianku.
Ketika malam datang, hanya bintang yang mengerti hatiku.
Ketika pagi menjelang, hanya embun pagi yang menyimpan rahasia hatiku.
Padamu cinta, kugantung harapku.
Karena aku tahu, hanya dirimu yang bisa memberiku bahagia.
Bahagia
21.8.19
Siapakah Aku?
Siapakah aku di hadapanMu ya Tuhan
Hingga seorang anak Raja Manusia rela meninggalkan tahtaNya
Dan mati ganti aku di atas kayu salib
Siapakah aku di hadapanMu ya Tuhan
Siapakah keluargaku
Adakah aku yang menarik perhatianMu
Apa yang membuatku istimewa
Sampai aku merasa tenggelam dengan berkat-berkatMu
Dan kewalahan dengan segala kebaikanMu
Setiap janjiMu sudah menanti untuk Kau berikan bagiku
Siapakah aku sampai Kau mau memakai hidupku
Menjadi perpanjangan tangan kasihMu untuk orang lain
Memakai hidupku sebagai contoh hidup orang lain
Siapakah aku, Tuhan?
Terlalu tidak layak aku
Bahkan untuk sekedar memandangmu dari kejauhan
Aku kotor. Aku rusak.
Namun Kau datang menghampiriku dan membersihkan aku
Dan memberikan aku hati yang baru
Tuhan,
Jika memang, aku bisa berguna bagiMu
Pakailah aku untuk kemulianMu
Karena aku tidak tahu lagi
Bagaimana caraku berterimakasih
Dari aku, yang tidak layak menerima semua kebaikanMu
29.11.16
You.
You.
That created me.
Shaped the details of me.
Knew me so well more than anyone in this world.
You.
Who love me unconditionally.
Even at my lowest point of my life.
Knew my ups and downs.
And have decided to keep loving me always.
You.
Who always stand up for me.
Be my supporter.
My rock of hope.
Always there in my blue days.
You.
That died for my sins.
My past.
My shame.
My darkness.
Then live again and show the forgiveness.
There's no more words described you.
Too amazing your love is.
And all you've done in my life.
20.1.14
Dear husband
5.9.12
Someday
if you feel your love being faded,
please think when you felt in love with me at the first time
Someday,
if you think everything's going flat,
please remember how's your heart beat ran fast when touched my hand
Someday,
if you feel there's no more word to say,
please just say "I am still the same boy who said I love you many times in a day"
Someday,
when we grow old and my body hasn't in that shape anymore,
please tell me that I am still and always be your queen
Someday,
when we fight each other and I cry,
please hug me and say, "I still love you"
Someday,
when we are in busy days each other,
please stop me by just saying "don't forget of your lunch"
Someday,
you maybe forgot of this poem,
but please do not forgot that I've ever written this from inside my heart
I do love you, boy...
Mengalah
aku telah belajar
bahwa tidak semua berjalan dan sejalan menurut ego dan inginku.
Ada saatnya di mana aku belajar untuk melebur inginku dan melelehkan egoku.
Saat bukan rencanaku yang terjadi dan membiarkanmu yang menang.
Mengalah bukan berarti kalah,
hanya berarti bahwa aku jauh lebih menghargai sebuah hubungan
daripada kepuasan egoku sendiri.
Aku memang tidak menjadi diriku sendiri,
tapi untuk apa jika aku kehilangan tujuan akhirku?
8.6.12
A Poem for Mom
When i was born,
You were there to catch me when I fall, whenever and wherever.
You were there for me when I said my first words,
You were there to encourage me on when i took my first steps,
You were there to give me advice and helped me with my homework.
1.8.11
The One
I couldn't realize that you are the one
who will be the part of my life
Until we knew deeper each other and found
the love is grown inside our heart
Many days are spent together
and we built this relationship that strong.
Some days we went throught the blue days dan the hard time
through conflict and differences
But finally found our love has been grown
as we kept going holding the hands and walked together
There are sometimes that I tried to change you
like I want you to do.
But God has created me and made you
just the way you are
with the uniqueness of you to complete my half-life
as we become complete in God's work thourgh our life.
When two become one,
there's always tolerance and adaptation
That's a process to be united in the love of God
to have his will be done in our life
so we can glorify his name in the single days we walked by.
04.04.11
05.40 pm
Selamat Pagi
Waktu sinar mentari mulai menampakkan sinarnya
Waktu embun pagi menetes di atas dedaunan
Waktu aku terjaga dari lelap tidurku
Kusadar dan bersyukur
Bahwa aku masih memilikimu
Bahwa kamu masih mengasihiku
Bahwa kamu masih peduliku
Selamat pagi sayangku...
Perkenanan Tuhan ada atasmu
dan menjagamu aman dalam kasih karuniaNya...
Romansa yang Pudar
Tak pernah lagi kunikmati seperti dulu.
Yang ada hanya diam bisu.
Bercerita sendiri, dalam hati.
Mengapa harus ada penyesalan ini.
Bagiku nuansa itu mulai pudar lagi.
Inilah perjuangan.
Saat romansa tak semanis dulu lagi.
Masihkah ada jantung yang bergetar
Sikap manis belai sayang
Masihkah ada rindu di hati
yang terungkap kata
Masihkah perlu kujaga
atau kubiarkan pergi bersama rutinitas hari.
Aku merindumu...
Rindu Sendu
Ah terlalu egois memang.
Bagaimanapun kau hanya di khayalku.
Bukan milikku dirimu
Hanya aku ingin berada di sana.
Saat kita berbentang jarak.
Rindu meluap, lahirlah sendu.
Ingin bertemu namun tak mampu.
Bukan tatapmu, tapi curahan hatimu
Bukan tubuhmu, tapi waktumu
bukan hadiahmu, tapi pikirmu.
Merindunya
Seberkas rindu di pelupukku
Dalam satu cerita aku berseru
Adakah kau mendengarku?
Gelak tawa mengikuti gejolak jiwa
Berbaur dengan asa yang tak pernah sirna
Saat bersama bagai romansa masa remaja
Tak ingin berpisah selamanya
Waktu,
tidakkah kau berhenti sebentar?
saat aku bersamanya...
Dapatkah kau tinggal sebentar lagi?
Dan izinkanku tuk merengkuh hatinya
Karena aku masih merindunya...
Kecewa
adalah untuk mereka yang tidak mengerti
bahwa Tuhan sedang memakai situasi yang tidak menyenangkan
untuk memproses kehidupanmu menjadi lebih indah di mataNya.
Kecewa
adalah untuk mereka yang tidak mengerti
bahwa Tuhan mengizinkannya terjadi lewat orang-orang terdekatmu
supaya engkau tau
bahwa kamu hanya dapat bergantung sepenuhnya kepadaNya.
Ketika engkau benar-benar mengerti
apa yang sedang Tuhan kerjakan atas hidupmu,
saat itulah engkau akan bersyukur
bahwa Tuhan masih peduli hidupmu.
I Still Love You
Selalu ada maafmu setelah penyesalanku
Selalu ada penerimaan setelah maafku
Bagi cintamu yang tulus, terimakaih..
Bagi sayangmu yang tak berujung, aku terkagum
Bagi kasihmu yang menerimaku apa adanya, kutersanjung
Sampai kau ucapkan satu kalimat,
aku bersyukur Tuhan memberikanmu untukku:
I s t i l l l o v e y o u . . . . .
Cinta Tak Berbatas
Namun terlalu sungkan untuk dibagi
Ini tentang rahasia hati
Hanya pemiliknya yang mengerti
Curahan hati seorang wanita biasa
yang bermimpi tentang bahagia
Namun nyatanya seakan tak pernah bisa
Bagai pisau tajam aku merobek hatimu
menyayat hatimu
merusak rasamu
Akh... aku merasa tak layak dicinta
Kasihmu seakan meniadakan semua kurangku
Hingga aku terlihat indah di dalam sebuah dunia ketidaksempurnaan
Tak maksud hati menyakiti, namun kulakukan juga...
Tak maksud sikap mengecewakan, namun terjadi juga..
Aku tak pernah berhenti bersyukur
Bahwa kasihmu menjadi inspirasi hidupku
Terimakasih cinta,
untuk kasih tak berbatas
25.5.11
Hitam.
derai air mata jatuh tak bersuara
Meninggalkan sembab pada sudut mata
Menjadi saksi bisu kisah hidupku
Terpuruk jatuh dalam lubang hitam
Seakan tak ada harapan
Aku menyerah.
Hitam, dingin, sendiri...
Hancur, jatuh, sakit.
Sedih, bingung, cemas.
Selamat datang.
Bagiku semua tak ada lagi artinya..
Siapa yang dapat menarikku bangun?
Siapa yang lagi bisa mengumpulkan serpih hatiku?
Tidakkah aku sendiri di sini?
TanpaMu aku tak mampu,
TanpaMu aku hilang harap.
TanpaMu aku mati.
Raih aku dalam pelukMu
Hangatkanku dalam dekapMu
Di sini aku bersama sepi..
Hanya cintaMu yang dapat pulihkanku...
CintaMu yang bebaskan belenggu hatiku
Bagai merpati yang bebas
Ingin terbang lagi dalam hirup nafas kebebasanku..
5.5.11
miss you...
When we held our hands each other
to face the world through our problems..
I miss the time when we were hanging out together..
When one of us was happy
and the other can feel the happiness..
I miss the time when we shared all together..
When you cried out in the middle of the night
and I accompanied you on the phone,
feel the deep sadness of you...
I miss the time when we went crazy..
Laughing out loud
Like the world only just belong to two of us..
Do you know when something separated us,
when we had to face the problems by ourselves..
just me..
and you..
I wish I was there to hug you..
to cry out with you..
to take care of you..
Just want you to know,
I miss you...
Can I just keep waiting for you back?
Cause I believe..
Someday will come........
11.9.10
Mama
Sangatlah banyak perjuangan dan pengorbananmu demi aku. Aku tau, pasti berat bagimu untuk berjuang mendidik dan membesarkanku. Pasti saat itu kau melewati hari-harimu dengan berat. Aku tak tau apakah kau pernah menangis dalam kamarmu dan mengadu pada Tuhan, saat aku bersikap nakal dan melukai perasaan lembutmu?
Namun kau tetap kuat berdiri hingga hari ini. Sekarang aku telah menjadi besar, Ma. Dan aku melihat tubuhmu semakin renta dimakan usia. Namun aku dapat melihat hatimu tetap kuat dan bahkan semakin kuat. Aku melihat sosok seorang wanita tegar dan kuat. Bagiku, kau adalah wanita terhebat yang pernah ada, yang Tuhan berikan untukku. Walaupun bukan tanpa kekurangan dan kelemahan, namun hati tulusmu telah menutupi segalanya.
Kau telah memberikan segala-galanya. Bukan hanya uang dan waktumu. Tapi juga perhatianmu dan nilai-nilai kehidpan yang tak pernah aku dapatkan di sekolah. Kau telah memberikan seluruh hidupmu dan jiwa ragamu untukku.
Saat ini aku bersyukur lagi sama Tuhan, bahwa Ia telah memberikan seorang malaikat pelindung yang cantik bagiku. Bukan hanya cantik parasnya, namun terlebih penting cantik hatinya.
Terimakasih, Ma..atas segala pengorbanan dan apapun yang telah kau lakukan untukku. Bagiku, kau adalah inspirasi sekaligus teladan untukku belajar menjadi seorang wanita dan seorang istri yang dapat berfungsi benar sebagai penolong bagi setiap laki-laki yang dipercayakan Tuhan dalam kehidupannya.